hayyy minnaa.... selamat datang di blog baru ane... semoga informasi yang kalian cari dapat ane sediakan sebaik mungkin, carana tinggal request aja di komen ya... ditunggu komentar membangunnya :D
kali ini saya akan membahas mengenai konsep smartgrid yang digadang-gadang akan diterapkan di Republik tercinta kita ini... oleh karena itu bagi kalian yang masih asing mengenai smartgrid dapat langsung cekidoooott info dibawah ini :D
yoo minna cukup sekian dlu ya postingan ane. kritik dan saran membangun sangat ditungggu ya... hehehe... tunggu ya postingan selanjutnya. ehm... mungkin akan ane bahas mengenai ide ane yakni membuat belut listrik sebagai sumber energi terbarukan di masa depan :D
kali ini saya akan membahas mengenai konsep smartgrid yang digadang-gadang akan diterapkan di Republik tercinta kita ini... oleh karena itu bagi kalian yang masih asing mengenai smartgrid dapat langsung cekidoooott info dibawah ini :D
Saat
ini sedang ramai orang membicarakan penggunaan listrik yang lebih effisien.
Effisien disini dapat diartikan sebagai penggunaan listrik secara lebih hemat
(murah), stabil (konsisten) dan handal. Sehingga muncul sebuah terobosan baru
mengenai jaringan pintar atau biasa disebut Smart
Grid. Apa itu Smart-Grid? Smart grid adalah jaringan listrik pintar yang
mampu mengintegrasikan aksi-aksi atau kegiatan dari semua pengguna, mulai dari
pembangkit sampai ke konsumen dengan tujuan agar efisien, berkelanjutan,
ekonomis dan suply listrik yang aman (IEC, 2010). Selain itu, menurut Prakarsa
Jaringan Cerdas Indonesia (PJCI), Smart-Grid adalah jaringan listrik cerdas
yang mampu mengintegrasikan aksi-aksi atau kegiatan dari semua pengguna, mulai
dari pembangkit sampai ke konsumen dengan tujuan agar lebih efisien,
berkelanjutan, ekonomis dan suplai listrik yang aman.
Sesuai
dengan hukum permintaan, bahwa pertambahan jumlah penduduk akan meningkatkan
juga kebutuhan akan energi, sehingga pada akhirnya meningkatkan jumlah sumber
energi yang digunakan dan berimbas pada harga sumber energi yang semakin naik
dari tahun ke tahun. Berdasarkan penelitian yang dirangkum oleh Ratna Tondang
seorang lulusan Program Studi Rekayasa Kehutanan, Institut Teknologi
BandungPada tahun 2016 hampir 65% bahan baku yang digunakan untuk memproduksi
listrik di Indonesia berasal dari batubara, selanjutnya gas alam (27,05%),
minyak solar (6,16%) dan minyak bakar (1,96%). Pada tahun 2050, kebutuhan
batubara akan meningkat tajam sebesar lebih dari 5 kali lipat dari tahun 2015.
Di tahun itu diperkirakan pertumbuhan energi akan sebesar 7,1% per tahunnya,
dimana sektor yang paling tinggi mengkomsumsi energi listrik berasal dari rumah
tangga dan industri.
Ditambah
adanya kebijakan yaitu pada Peraturan Menteri ESDM no.17 Tahun 2013 tentang
Pembelian Tenaga Listrik oleh PT. Perusahaan Listrik Negara (PERSERO) dari
Pembangkit Tenaga listrik oleh PT. Perusahaan Listrik disebutkan bahwa harga
listrik dari PLTS oleh PLN adalah sebesar 0,25$ per kWh. Jarman selaku Direktur
Jenderal Ketenagalistrikan juga menjelaskan bahwa PLN wajib membeli energi yang
dihasilkan oleh swasta hal ini tentunya membuat perusahaan swasta
berlomba-lomba dalam menciptakan energi listrik yang lebih effisien dan ramah
lingkungan.
Dari
berbagai sektor keadaan tersebut sangat mendukung terciptanya konsep smart grid
dimana konsumen dapat berpartisipasi aktif
dalam menyuplai energi ke sistem tenaga yang dimiliki oleh penyedia, khususnya konsumen
yang memiliki sumber energi sendiri, seperti panel surya, turbin angin, dsb.
Singkatnya,
system Smart Grid ini adalah sebuah jaringan pintar yang memungkinkan kita berkomunikasi
dua arah antara produsen dan konsumen dimana kita dapat membeli atau bahkan
menjual listrik, serta harapannya konsumen dapat mengontrol penggunaannya
melalui sebuah mobile smartphone, sehingga pengeluaran atau bahkan pemasukan
dalam sebuah periode dapat terpantau secara berkala.
Hal
ini memungkinkan konsumen dapat menghasilkan energi sendiri yang tentu saja
jika PLN tidak segera berbenah guna mengikuti perkembangan mengenai konsep
energi di masa depan bukan tidak mungkin dapat menyebabkan PLN merugi
dikarenakan masyarakat lebih memilih konsep smart grid tersebut.
Namun
perlu digaris bawahi, bahwa konsep smart grid yang dijelaskan oleh banyak pihak
tersebut adalah konsep kelistrikan di masa depan dimana sejauh ini konsep smart
grid menurut sumber dari PLN baru akan dilaksanakan bila rasio elektrifikasi
Indonesia sudah 99,9% (rasio perbandingan antara jumlah warga negara
Indonesia/WNI dengan pelanggan listrik), sedangkan untuk sekarang daya jangkau
warga untuk (baik secara knowledge dan ekonomi) belum mampu untuk mengikuti
system smart grid, namun PLN sendiri sudah sedari jauh hari menyiapkan sebuah
system baru untuk menghadapi smart grid di masa depan, contohnya memanfaatkan
energi terbarukan sebagai pemasok utama untuk membangkitkan energi listrik,
meningkatkan mutu dan kehandalan jaringan kelistrikan dari pembangkit sampai ke
distribusi, selain itu PLN juga akan tetap menjadi pemeran utama dalam
pengaplikasian system kelistrikan Smart grid ini, meskipun pelanggan tetap bisa
berjualan pada PLN namun PLN tetap akan menjual kembali energi yang terkumpul
kepada pelanggan-pelanggan lainnya. Karena itulah, selain meningkatkan dalam
bidang kehandalan dan mutu kelistrikan, PLN juga menggandeng perusahaan besar
baik dalam maupun luar negeri yang berkecimpung dalam dunia kelistrikan.
Dengan
adanya kerjasama inilah bukan tidak mungkin PLN mampu mengatasi permasalahan
seperti mahalnya komponen-komponen yang dibutuhkan guna menunjang adanya system
smart grid tersebut. PLN juga mendukung terselenggaranya system smart grid ini,
guna menunjukkan respon masyarakat Indonesia untuk menghadapi revolusi 4.0 dan
society 5.0. Sebab jelas secara penerapan smart grid, diperlukan infrastruktur
canggih untuk mengumpulkan, mengukur dan menganalisa konsumsi listrik, yang
diizinkan mengirimkan energi surplus ke jaringan distribusi secara otomatis. Pembacaan
otomatis meter adalah bagian yang sangat penting dalam jaringan listrik cerdas,
karena regulasi diusulkan. Hal ini secara gamblang menunjukkan faktor knowledge
dan ekonomi yang tinggi sehingga umumnya masyarakat belum mampu untuk menggapainya,
oleh karena itu terbuka lebarlah peluang bagi PLN mengambil peran besar disini
guna menjaga eksistensinya dalam dunia kelistrikan di masa depan.
yoo minna cukup sekian dlu ya postingan ane. kritik dan saran membangun sangat ditungggu ya... hehehe... tunggu ya postingan selanjutnya. ehm... mungkin akan ane bahas mengenai ide ane yakni membuat belut listrik sebagai sumber energi terbarukan di masa depan :D

Komentar
Posting Komentar